Hey para pembaca, namaku Adi Satyo, umur 26 tahun, berat badan 58 kgt,
dan tinggi badan 170an. Kerabat-kerabatku sering memanggilku dengan
panggilan Satyo atau Tyo. Aku mempunyPembantu hobi menonton film BF (
porno), maklum sindrom bujangan.hha. Aku akan menceritakan kisah sex-ku
yang bagiku adalah kisah sex yang tak terlupakan. Hal Ini berawal dari
ketika aku menemukan harta karun dibalik tumpukan lipatan baju-baju
didalam lemari kamar Paman aku.
Kisahku ini terjadi ketika aku masih duduk dibangku SMP, berhubung dulu
satu-satunya media pemutar film yang umum pada masyrakat adalah VCD
player, maka aku segera memutar film itu di ruang tengah rumahku. Hampi
setiap hari, pada tengah malam aku bergerilia dirumah setelah semua
penghuni rumah tertidur lelap. Hari demi hari, aku selalu penasaran
dengan setiap penemuan kaset BF yang aku temukan.
Untuk menikmati hasil penemuanku itu, terkadang perlu waktu lama untuk
bisa menonton film-film dari koleksi Paman-ku tersebut. SampPembantu
pada suatu hari, ketika semua keluargaku pergi keluar kota dan harus
menginap selama 2 hari , aku tidak ikut dengan alasan ada janji dengan
teman-teman sekolahku. Tapi hal itu tidak membuatku bebas juga, karena
dirumahku masih ada pembantu rumah tangga.
So, aku tetap tidak leluasa untuk menonton film BF hasil temuan-temuanku
itu, dan aku tetap harus mencari selah. Singkat cerita hari-pun telah
malam, karena aku at penasaran dengan film BF itu, saat itu juga aku
memutuskan untuk memutar film pada tengah malam. Aku memutar film Bf
itu, masih tetap dengan sedikit kewaspadaan tidak seperti biasanya,
ketika semua keluarga ada dirumah.
Kini mulailah aku memutar film, adegan demi adegan mulai kunikmati,
laki-lPembantu normal wajar dong kalau horny ketika melihat Film Porno
itu.hhe. Ditengah asiknya aku menonton Film Porno, tiba-tiba terdengar
suara, “ Ceklekkk “ , spontan aku menengok apa yang bunyi tadi,
ternyata setelah aku cek, itu bunyi pintu kamar pembatu saya.
Gila, saat itu aku panik sekali para pembaca, apalagi kamar pembantuku
ini berada tepat disamping ruang tengah pada rumah-ku itu. Yang bikin
aku semakin panik, remote VCD playernya macet kawan,anjrittttt nggak
tuh ???, mau tidak mau Film Bf itu-pun saat itu terus berputar. Tetapi
saat itu aku masih beruntung, ternyata pembantu-ku yang sedang ngantuk
berat itu, nampaknya tidak terlalu memperhatikan.
Saat itu dia-pun terus menuju kamar mandi untuk buang air kecil,
sekembalinya dia ke kamar mandi, aku-pun dapat mengatasi permasalahan
pada remote sial tersebut. Saat itu lalu aku berpura-pura seolah-olah
sedang menonton acara TV seperti biasanya, dan dia-pun kembali tidur
dikamarnya. Film-pun selesai Film itu aku tonton semua. Lalu aku
mengakhiri adegan film itu dengan membersihkan Pelerku ( Penis-ku)
karena sedikit rembes akibat Film porno itu.
Tapi setelah menonton film itu, tiba-tiba jantungku berdegup kencang.
Aku merasa malam ini, aku harus bisa untuk melihat secara langsung Memek
( Memek (Vagina) ) seorang wanita. Saat itu berhubung aku belum pernah
sama sekali, otak jahanamku-pun memberi sinyal untuk mencoba mengintip
Memek (Vagina) pembantu saya.
Tanpa berpikir panjangpun aku memberanikan diri untuk memasuki kamarnya
yang wangi. Saat itu dia tertidur lelap sekali, jantungpun semakin tidak
menentu dengan pikiran-pikiran jahat yang telah terlintas dibenak.
Akupun mengendap mendekatinya. dia mengenakan pakPembantuan tidur tipis
warna coklat. dia tidur terlentang, sehingga memudahkan aku memulai aksi
aku.
Saaat itu aku mengelus wajahnya yang lumayan cantik, mulus sekali. dan
tertarik untuk memegang payudaranya yang terlihat putingnya, karena dia
sepertinya tidak mengenakan bra ketika tidur. Aku buka perlahan kancing
bajunya, dan merentagkannya lebar. Lalu tampaklah payudara yang kencang
berisi, putingnya yang berwarna merah kecoklatan pun terlihat jelas.
Aku-pun semakin tak karuan, nafas, detak jantung, semuanya. Kemudian aku
mencoba menurunkan celana pendeknya dengan perlahan dan hati-hati.
Karena bahan celana yang dipinggangnya hanya berbahan karet elastis
saja, jadi dengan mudah aku menurunkan celana-nya. Setelah terbuka dan
tentunya pembantuku belum sadar akan perbutanku, saat itu aku terkejut
sekali, ternyata dia tidak mengenakan Celana Dalam.
Saat itu nampaklah Memek (Vagina) dengan bulu kewanitaan yang sedikit
dan tampak tidak pernah dicukur, terlihat bersih dan mulus sekali Memek
(Vagina) pembantuku. Warna kulitnya adalah terlihat putih, dan Memek
(Vagina) agakberwana kemerahan. Pada malam itu itu pertama kali-nya aku
melihat Memek (Vagina) secara langsung, seketika itu aku-pun ingin
meneruskan aksi-ku malam itu, tanggung, hha.
Mumpung pembantuku masih tidur pulas, jadi kenapa tidak melanjutkan
pekerjaan setengah jalan ini, ucapku dalam hati. Aku-pun mulai memegangi
puting, payudara dan Memek (Vagina) yang aku dambakan itu secara
perlahan, sungguh mulus sekali Memek itu, beuh… Peler (Penis)ku-pun
semakin merasa ingin terbang kawan.hha. Sat itu Memek (Vagina) menjadi
basah dan hangat, ketika aku sedang menikmatinya, tiba-tiba,
“ Mas Tyo, Mas sedang apa? kenapa aku jadi begini? “ , ucapnya kaget.
“ A... aa... anu... eumm… ”, aku terbata-bata tak bisa menjelaskan.
“ Kamu mau apa? mau memperkosa aku? ”, tanyanya lagi.
“ Maaf, aku nggak bermaksud begini, tadinya aku cuma... .cuma... . ”, jawabku.
“ Cuma apa ?? tadi Mas habis nonton film jorok khan tadi? ”, tanyanya.
Saat itu akupun terkaget, ternyata dia tahu kalau aku tadi menonton film porno,
“ Aku tahu kok, dan aku sering ikut lihat secara diam-diam ”, dia berujar.
“ Maaf, aku tadi cuma penasaran ingin melihat secara langsung apa yang
ada di dalam film itu, cuma mau lihat Memek (Vagina) saja, sebab aku
belum pernah ”, aku menyela.
“ Ya sudah, tak apa-apa ”, jawabnya tanpa membetulkan pakPembantuannya yang terbuka.
“ Kalau mau, aku tak apa-apa telanjang buat Mas Tyo, bahkan melayani lebih pun tak jadi masalah ”, tambahnya.
“ Namun aku memiliki permintaan, aku ingin memberi hadiah buat keluarga aku untuk akhir tahun ini ”, pintanya.
“ Apa itu? ”, tanyaku.
“ Aku ingin memberi uang lebih dari gaji aku untuk makan dan beli baju baru buat keluarga aku ”, jawabnya.
Dengan cepat aku-pun menyanggupi permintaannya dengan mempergunakan uang
tabunganku untuknya. pembantu, yang bernama Aryani itu masih belia,
berumur sekitar 17 tahun, berkulit putih bersih dan memiliki tubuh
langsing yang at terawat. bersedia untuk melepaskan seluruh
pakPembantuan tanpa terkecuali dan melayani aku.
Saat itu aku-pun meminta untuk eksekusi di dalam kamar tidur aku saja.
dia pun mengiyakan. Sesampainya dikamar aku, dia yang telah tidak
berbusana itu membantu aku melepaskan pakPembantuan sepenuhnya hingga
kamipun bertelanjang bulat.
berbaringlah dia diatas ranjang,
“ Mari Mas, silahkan mas !!! ”, ujarnya sembari meletakkan kedua tangan
pada selangkangannya dan membuka liang senggama-nya yang merah merona.
Aku-pun menghampiri tanpa basa-basi, mungkin karena iblis telah merasuk
dan menguasai tubuhku. Aku yang belum pernah melihat Memek (Vagina)
secara langsung, sekarang ditantang untuk melakukan persetubuhan
layaknya suami istri.
Saat itu aku mengawali dengan mengecup bibirnya, lalu sembari meremas payudara dan mengelus putingnya yang telah mengeeras itu.
Kemudian aku turun dan mengecup leher, turun ke payudara dan menjilati bagian putingnya. dia pun mendesis.
“ Ssss... Aghhh Mas”, desahnya.
Lalu ciumanku-pun turun keperut dan berlanjut ke pinggir Memek (Vagina).
awalnya aku ragu untuk melakukan ini, karena dalam pikir aku Memek
(Vagina) itu bau, ternyata beda dengan Memek (Vagina) milik Aryani.
Harum sekali Memeknya, mungkin sewaktu dia ke kamar mandi dia mengenakan
pembersih Vagina. Aku mulai menciumi bibir Memek (Vagina), saat itu
membuat dia menjambak rambutku.
Sembari terus mendesah, karana rumah kosong, jadi tidak ada rasa
khawatir pada kami berdua. Aku mulai mejilat lubang Memek (Vagina) yang
sudah basah itu.
“ Aowww... Sss… Aghhh… Oughhh… ”, desahnya.
“ Mas Tyo, setubuhi aku sekarang ya, aku sudah ga kuat ”, ucapnya.
Kemudian tanpa ragu, akupun mengarahkan Penis-ku yang berukuran 13cm ke
arah Memek (Vagina) Aryani, aku tancapkan perlahan, namun tak muat,
curiga, dia masih perawan, dan Zlebbbbbbbb...
“ Aghhh... Mas… Oughhhh…. ”, teriaknya nikmat namun kesakitan.
Ternyata bernar, dia masih perawan. lalu Aryani berkata,
“ Mas… sebentar Mas... aku sakit sekali... Sssss…. ”, pintanya.
Akupun mengehentikan aksiku sejenak,
“ Ughhh… Ssss… Aghhh… Lagi Mas… Oughhh… ”, pintanya lagi.
Pada saat itu aku benamkan seluruh burung aku kedalam Memek (Vagina).
Dengan cara berayun berirama keluar masuk dinding Memek (Vagina) yang
becek dan semakin kencang aku mengocok terdengar sekali suara becek
tersebut,
“ Aghhh... Eummm... Sss… Aghhh.... Mas Tyo... Ughhhh... ”, desahan demi desahan tercipta dari bibir mungilnya.
“ Aku mau keluar ”, aku berkata.
“ Ayo Mas, cabut Mas, jangan keluarin didalam… Oughhh…”, pintanya.
Kemudian aku-pun melepaskan kenikmatan pertamakali aku tersebut dan
berbaring sesuai permintaan-nya. Lalu Aryani menghampiri Penis-ku dan
mengocoknya secara konstan, sungguh nikmat sekali. Tidak lama setelah
itu, aku-pun,
“ Aryani, Oughh… Aku ma… mau keluar… Aghhhhhh… ”, kataku.
Lalu diapun berbalik badan, dan kini kamipun menggunakan gaya sexs 69, lalu dia membuka mulutnya dan menghisap Penisku.
“ Sruput… Sruput… Sruput… Srlurp…… ” bunyi hisapan pada Penisku.
Tidak lama setelah itu,
“ Crottttt… Crottttt… Crottttt… Crottttt… ”,
Tersemburlah air mani-kkencangnya, begitu nikmat sekali rsanya kawan.
Dengan terus sambil melihat Memek (Vagina) Aryani yang merekah dan
berada tepat di depan wajah-ku. Setelah selesai Aryani-pun berkata.
“ Mas, udah dulu ya Mas, sekrang aku mau mandi dulu ya… ”, katanya.
Akupun mengiyakan namun hanya terbaring lemas seperti dikuras habis
tenaga, seselesPembantunya 'pertandingan' dengan pembantu yang memakan
waktu lebih dari 15 menit. Tapi sayang sekali dia tidak mempersilahkan
aku menuju ronde kedua. Lalu diapun beranjak dari kamar aku dan mandi.
Seorang pembantu bisa telaten berhubungan intim, padahal dia masih
perawan.
Ternyata menurut pengakuannya, dia sering melihat aku menonton BF dan
ikut memperhatikan dan itu membuatnya at terang untuk berhubungan, dan
berkeinginan untuk menirukannya pada malam itu. Keperjakaanku-pun hilang
seiring hilangnya keperawanan pembantu aku yang cantik dan langsing
itu. Namun hal itu tidak aku sesali karena hubungan sex itu adalah
kenikmatan pertamaku.
Hari demi hari-pun kami sering melakukannya disaat rumah kosong, yang
ada hanya aku dan Aryani saja. Sungguh sebuah pelepasan perjaka yang
sangat indah bagiku. Hanya dengan sekedar bermodal sedikit tabungaku
saja, aku bisa mendapatkan keperawanan seorang wanita. Terima kasih
Aryani. Selesai.